Di dalam mempelajari Ilmu Tauhid madzhab Ahlussunnah wal Jama’ah
menggunakan dalil naqli dan ‘aqli. Dalil
naqli ialah dalil dari
Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah, sedangkan dalil aqli ialah dalil yang
berdasarkan akal atau rasio manusia.
Sebagaimana diungkapkan di atas bahwa madzhab Mu’tazilah
mengutamakan dalil akal daripada dalil Al-qur’an dan Assunnah. Mereka
berani menafsirkan Al-Qur’an menurut akal mereka, sehingga ayat-ayat
Al-qur’an disesuaikan dengan akal mereka. Apabila ada hadits yang
bertentangan dengan akal, mereka meninggalkan hadits dan mereka
berpegang kepada akal pikirannya. Ini merupakan suatu these (aksi) yang
akhirnya menimbulkan antithesa (reaksi) yang disebut golongan Ahlul
Atsar(أهل الأثار) Cara berpikir Ahlul Atsar kebalikan dari cara
berpikir golongan Mu’tazilah.